Pelaku UMKM dan Ekraf di Pusaran Pandemi (3)






Kang Ade, pria yang akrab dipanggil Dewa Bezana atau Dewa Soerawoeng menuturkan, kegiatan usaha di bidang seni dan kreatif sebelum pandemi Covid-19 berjalan cukup baik dan lancar.



Bagi pelaku ekonomi kreatif, masa sebelum atau sesudah pandemi melanda tetap dituntut mengedepankan kreativitas untuk mempertahankan keberadaan pelaku ekonomi kreatif.



Harus diakui, pertumbuhan seni dan ekonomi kreatif dapat dirasakan oleh para pelaku. Jarang sekali terjadi pembatalan pesanan entertainment atau hiburan oleh konsumen.



Di masa pandemi, sejumlah pelaku ekraf sangat terpukul. Misalnya, karena pandemi beriringan dengan pelaksanaan samen sekolah  atau kenaikan kelas, hal tersebut sangat berdampak bagi para pelaku seni. Semua sekolah membatalkan acara huburannya  karena diharuskan mematuhi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Di masa pandemi, upaya untuk mempertahankan eksistensi para pelaku seni, Dewa Bezana lebih banyak mengikuti kegiatan atau pentas secara virtual  



Sejak berdiri tahun 2000, Saung Seni Soerawoeng Warna sebagai sebuah kelompok seni pertunjukan musik, tari, dan teater, menurut penuturan Dewa Bezana, masih tetap bertahan sampai di era pandemi Covid-19 ini.



Di masa pandemi, upaya untuk dapat tetap bertahan sebagai pelaku seni dan ekonomi kreatif, Dewa Bezana lebih banyak mengikuti kegiatan atau pentas secara virtual .

Hal lainnya yang terus dilakukan oleh Dewa yaitu tetap mempersiapkan kreasi baru di bidang seni.









Masalah finansial tentu menjadi salah satu dampak penting dari situasi akibat pandemi. Sebagai salah satu jalan keluarnya, Dewa Bezana mencoba membuka usaha warung bageur. Di warung kopi ini disajikan berbagai penganan tradisional.



Dewa Bezana
Saung Soerawoeng Warna dan Warung Bageur, Ciaul Pasir





Kang Warsa
Kang Warsa Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

1 komentar untuk "Pelaku UMKM dan Ekraf di Pusaran Pandemi (3)"